Tanda-Tanda Bayi Mengalami Dehidrasi

Diposting pada

Sekedar untuk pengetahuan sebagai orang tua muda. Dehidrasi terjadi ketika Si Kecil tidak mendapat cukup cairan sebagaimana yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Kondisi ini paling mudah menghampiri bayi karena berat tubuhnya yang masih rendah, sehingga, membuatnya sensitif jika kehilangan cairan walau jumlahnya sedikit.

Sebelum membahas tanda-tandanya, kenali dulu beberapa faktor yang membuat bayi dehidrasi. Berikut penjelasannya:

  • Demam adalah kondisi paling umum yang membuat bayi dehidrasi. Ketika demam, dia berkeringat saat tubuh berusaha menurunkan suhu tubuhnya dan air dapat menguap dari kulitnya. Bayi juga mungkin akan bernapas lebih cepat dan kehilangan banyak cairan ketika mengeluarkan napas. Intinya, makin tinggi demam yang dialami Si Kecil, maka kemungkinan dia mengalami dehidrasi lebih tinggi.
  • Kurang cairan seperti tidak mendapat asupan ASI yang cukup. Hal ini mungkin bisa terjadi ketika bayi tidak nafsu untuk minum atau makan. Beberapa kemungkinan yang membuatnya menolak untuk minum seperti sedang tumbuh gigi, pilek, sariawan, atau penyakit mulut lainnya. Kondisi tersebut bisa membuat mulut dan tenggorokannya nyeri dan tidak nyaman saat minum.
  • Diare dan muntah. Dua kondisi ini terjadi ketika Si Kecil terinfeksi virus pada perutnya seperti gastroenteritis. Saat diare menyerang, bayi tidak bisa menyerap cairan dari ususnya, sementara cairan banyak yang terbuang karena terus-menerus buang air besar. Muntah juga membuat cairan tubuhnya terkuras. Kedua kondisi ini bisa membuatnya demam sehingga cairan yang keluar pun juga lebih banyak.
  • Berkeringat. Udara panas atau memakai baju berlapis-lapis bisa membuat Si Kecil mengeluarkan banyak keringat dan membuat cairan tubuhnya terkuras.

Ini Dia Ciri-cirinya

Tingkatan dehidrasi ada yang ringan dan mudah ditangani, sedang, atau ada juga yang parah serta bisa mengancam jiwanya. Berikut ciri-cirinya:

  • Mulut dan bibirnya terlihat kering.
  • Tidak ada air mata saat menangis.
  • Terlihat lesu.
  • Air urine berwarna lebih gelap dan baunya lebih menyengat dari biasanya.
  • Popoknya kering, padahal sudah dipakai lebih dari 6 jam.
  • Napas lebih cepat.

Dehidrasinya sudah sangat parah ketika:

  • Tangan dan kakinya terasa dingin dan tampak kotor.
  • Matanya cekung.
  • Rewel yang berlebihan.
  • Kuantitas tidurnya lebih tinggi dari biasanya.
  • Ubun-ubunnya cekung.

Tangani Dehidrasi dengan Benar

Jika tidak segera ditangani, dehidrasi bisa dengan mudahnya membahayakan bayi Anda. Jadi, segera lakukan hal-hal di bawah ini jika melihat tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi.

  • Jika bayi Anda mengalami diare, demam, atau keringat berlebih, berikan ASI atau susu formula lebih banyak dari biasanya. Minuman elektrolit juga bisa diberikan jika bayi Anda berusia di atas 3 bulan.
  • Apabila cairan tubuhnya berkurang akibat muntah, jangan langsung memberinya cairan dalam jumlah yang banyak sekaligus. Coba berikan cairan dalam jumlah sedikit namun sering. Cairan yang bisa Anda beri yaitu ASI, susu formula, atau minuman elektrolit. Anda bisa memberinya sesendok cairan tiap 10 menit selama beberapa jam. Setelah kondisinya terlihat membaik, berikan 2 sendok setiap 5 menit.
  • Rasa sakit pada mulut bayi yang membuatnya menolak untuk minum bisa diatasi dengan memberinya obat-obatan seperti ibuprofen atau acetaminophen. Obat-obatan ini bisa diberikan jika bayi Anda sudah berusia 6 bulan ke atas. Lalu berikan cairan dalam jumlah sedikit namun sering.

Selain cara-cara di atas, bila sang bayi dehidrasi karena udara panas, Anda bisa memberikan cairan lebih banyak dari biasanya dan mendinginkan suhu ruangan. Pemberian cairan yang banyak juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh bayi, selain mengonsumsi obat dari dokter anak.

Segera bawa bayi Anda ke rumah sakit jika dehidrasi yang dialaminya parah atau tidak kunjung membaik. Bayi Anda mungkin membutuhkan cairan medis khusus yang disuntik melalui pembuluh darahnya.

Sumber : http://www.alodokter.com/kenali-tanda-tanda-bayi-mengalami-dehidrasi

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.